Halaman

Minggu, 30 Juni 2013

Gerakan Wirausaha Membangun Negara




Menapaki tangga-tangga reformasi, Indonesia semakin banyak belajar. Mulai dari demokrasi, kebebasan pers hingga persoalan HAM. Meski begitu, banyak juga permasalahan pelik yang belum terpecahkan. Contohnya masyarakat yang konsumtif dan hedonis, pergaulan bebas tanpa batas, kemiskinan, pengangguran, hingga meningkatnya kriminalitas. Korupsi dilakukan tanpa malu lagi. Pertanda perjuangan reformasi yang dipelopori oleh elemen-elemen mahasiswa belum tuntas. Bangsa kita harus terus bangkit menghadapai tantangan tersebut!

Apalagi mahasiswa sebagai agen of change, diharapkan memberikan solusi terhadap problematika ini. Namun banyak sekali mahasiswa yang apatis, tidak peduli. Sementara yang mengaku berkesadaran sosial, bisanya cuma demo dan memacetkan jalanan. Kegiatan ekonomi tersendat karena arus distribusi barang tidak jalan. Dari mobilisasi masyarakat hingga stabilitas nasionalpun juga terganggu. Dalam demonstrasi biasanya juga terjangkit virus demoralisasi. Berkoar-koar, mengumpat, kata-kata kotor, dan tak sopan, keluar semua! Bahkan demonstran sering anarkhi; menyandera kendaraan, merusak fasilitas umum, hingga bentrok dengan aparat. Seakan sudah menjadi hobi. Memangnya, apa yang sudah kita dapatkan dari hobi tersebut? Efektifkah itu?

Nampaknya, konteks perjuangan di era reformasi perlu kita kaji kembali. Kesadaran sosial mahasiswa jelas bukan untuk merusak dan melawan Negara, namun bersama-sama membangunnya. Adapun wujud nyatanya yaitu dengan melalui gerakan wirausaha. Bisa dari sektor pertanian, peternakan, kuliner, mode, seni, tulis-menulis, internet marketing, elektro, industry kreatif, maupun dari hobi yang disenanginya. Mahasiswa sebenarnya memiliki modal yang luar biasa yaitu intelektual dan keberanian. Mereka terlatih untuk kerja cerdas dan belajar dari pengalaman. Mereka berani menghadapi resiko, tantangan, dan ketidakpastian. Jatuh, bangun, jatuh, dan bangun lagi, hingga sampai kesuksesan dalam bisnisnya. Itulah perjuangan yang sebenarnya.

Sehingga, mahasiswa diharapkan dapat terlibat secara langsung dalam pemberdayaan masyarakat. Mereka turun tangan mengentaskan bangsa dari belenggu kemiskinan, ikut menghabisi angka pengangguran, Tingkatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat pun meningkat. Hingga kita terbebas dari neoimperialisme global. Dan dengan bangga, Indonesia berdiri sebagai Negara yang maju. Maka kesimpulannya, beranilah untuk memulai semua itu!

Oleh:   Ahmad Pujianto
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar