Menapaki
tangga-tangga reformasi, Indonesia semakin banyak belajar. Mulai dari
demokrasi, kebebasan pers hingga persoalan HAM. Meski begitu, banyak juga
permasalahan pelik yang belum terpecahkan. Contohnya masyarakat yang konsumtif
dan hedonis, pergaulan bebas tanpa batas, kemiskinan, pengangguran, hingga
meningkatnya kriminalitas. Korupsi dilakukan tanpa malu lagi. Pertanda
perjuangan reformasi yang dipelopori oleh elemen-elemen mahasiswa belum tuntas.
Bangsa kita harus terus bangkit menghadapai tantangan tersebut!
Apalagi
mahasiswa sebagai agen of change, diharapkan
memberikan solusi terhadap problematika ini. Namun banyak sekali mahasiswa yang
apatis, tidak peduli. Sementara yang mengaku berkesadaran sosial, bisanya cuma demo
dan memacetkan jalanan. Kegiatan ekonomi tersendat karena arus distribusi
barang tidak jalan. Dari mobilisasi masyarakat hingga stabilitas nasionalpun
juga terganggu. Dalam demonstrasi biasanya juga terjangkit virus demoralisasi.
Berkoar-koar, mengumpat, kata-kata kotor, dan tak sopan, keluar semua! Bahkan
demonstran sering anarkhi; menyandera kendaraan, merusak fasilitas umum, hingga
bentrok dengan aparat. Seakan sudah menjadi hobi. Memangnya, apa yang sudah kita
dapatkan dari hobi tersebut? Efektifkah itu?
Nampaknya,
konteks perjuangan di era reformasi perlu kita kaji kembali. Kesadaran sosial
mahasiswa jelas bukan untuk merusak dan melawan Negara, namun bersama-sama
membangunnya. Adapun wujud nyatanya yaitu dengan melalui gerakan wirausaha.
Bisa dari sektor pertanian, peternakan, kuliner, mode, seni, tulis-menulis, internet
marketing, elektro, industry kreatif, maupun dari hobi yang disenanginya. Mahasiswa
sebenarnya memiliki modal yang luar biasa yaitu intelektual dan keberanian.
Mereka terlatih untuk kerja cerdas dan belajar dari pengalaman. Mereka berani
menghadapi resiko, tantangan, dan ketidakpastian. Jatuh, bangun, jatuh, dan
bangun lagi, hingga sampai kesuksesan dalam bisnisnya. Itulah perjuangan yang
sebenarnya.
Sehingga,
mahasiswa diharapkan dapat terlibat secara langsung dalam pemberdayaan
masyarakat. Mereka turun tangan mengentaskan bangsa dari belenggu kemiskinan,
ikut menghabisi angka pengangguran, Tingkatan ekonomi dan taraf hidup
masyarakat pun meningkat. Hingga kita terbebas dari neoimperialisme global. Dan
dengan bangga, Indonesia berdiri sebagai Negara yang maju. Maka kesimpulannya,
beranilah untuk memulai semua itu!
Oleh:
Ahmad Pujianto
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga
0 komentar:
Posting Komentar